5 Contoh Ekonomi Makro dan Hubungannya dengan UMKM

Ekonomi makro adalah cabang ekonomi yang mempelajari kondisi ekonomi secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan kebijakan ekonomi pemerintah.

Bagi bisnis, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pemahaman tentang ekonomi makro sangat penting.

Artikel ini akan membahas contoh ekonomi makro dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi bisnis UMKM.

Contoh Ekonomi Makro

apa itu forecast - media desty

Berikut ini adalah beberapa faktor contoh ekonomi makro.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator utama dalam ekonomi makro.

Ini mengukur peningkatan dalam produksi barang dan jasa dalam suatu negara selama periode waktu tertentu.

Bagi bisnis UMKM, pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat membawa banyak manfaat, termasuk:

  1. Peningkatan Permintaan: Saat ekonomi tumbuh, pendapatan masyarakat meningkat, dan ini dapat meningkatkan permintaan terhadap produk atau layanan UMKM.
  2. Akses ke Modal: Dalam kondisi ekonomi yang baik, bisnis UMKM cenderung lebih mudah mendapatkan akses ke modal tambahan untuk ekspansi.

Contoh: Ketika ekonomi suatu negara tumbuh 6% per tahun, toko-toko UMKM yang menjual barang konsumsi seperti pakaian atau makanan cenderung melihat peningkatan penjualan karena masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan.

Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dalam ekonomi. Inflasi dapat mempengaruhi bisnis UMKM dalam beberapa cara:

  1. Biaya Produksi: Jika inflasi meningkat, biaya bahan baku dan operasional juga cenderung naik. Hal ini dapat mempengaruhi margin keuntungan bisnis UMKM jika mereka tidak dapat menaikkan harga produk mereka secara sesuai.
  2. Daya Beli Konsumen: Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen. Ini dapat mengurangi permintaan terhadap produk atau layanan UMKM.

Contoh: Ketika inflasi tahunan mencapai 10%, bisnis UMKM yang bergantung pada bahan baku impor mungkin akan mengalami peningkatan biaya produksi yang signifikan.

Tingkat Pengangguran

apa itu forecast - media desty (2)

Tingkat pengangguran mencerminkan jumlah orang yang mencari pekerjaan tetapi belum berhasil menemukannya.

Tingkat pengangguran yang tinggi dapat mempengaruhi bisnis UMKM:

  1. Penurunan Permintaan: Saat tingkat pengangguran tinggi, banyak individu memiliki pendapatan yang lebih rendah atau tidak memiliki pendapatan sama sekali. Ini dapat mengurangi permintaan terhadap produk atau layanan non-esensial.
  2. Persaingan Lebih Ketat: Dengan tingkat pengangguran yang tinggi, persaingan untuk pekerjaan dapat menjadi lebih ketat. Ini dapat memungkinkan bisnis UMKM untuk memilih dari kandidat yang lebih berkualifikasi.

Contoh: Saat tingkat pengangguran meningkat, bisnis UMKM yang berfokus pada barang-barang mewah mungkin akan melihat penurunan penjualan karena konsumen memiliki anggaran yang lebih ketat.

Kebijakan Ekonomi Pemerintah

Kebijakan ekonomi pemerintah, seperti suku bunga dan pajak, dapat memiliki dampak besar pada bisnis UMKM:

  1. Suku Bunga Rendah: Saat suku bunga rendah, bisnis UMKM mungkin lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah, memungkinkan mereka untuk melakukan investasi dalam ekspansi atau inovasi.
  2. Pajak yang Rendah: Pajak yang rendah dapat meningkatkan profitabilitas bisnis UMKM, memungkinkan mereka untuk menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam bisnis mereka sendiri.

Contoh: Ketika pemerintah menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi, bisnis UMKM yang ingin memperluas operasi mereka mungkin akan mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah, membuat ekspansi menjadi lebih terjangkau.

Fluktuasi Mata Uang

petty cash - media.desty.app (2)

Fluktuasi mata uang dapat mempengaruhi bisnis UMKM yang terlibat dalam perdagangan internasional atau impor-ekspor.

Kenaikan atau penurunan nilai mata uang dapat memengaruhi harga bahan baku dan produk jadi.

  1. Penguatan Mata Uang Lokal: Jika mata uang lokal menguat terhadap mata uang asing, bisnis UMKM yang mengimpor barang dari luar negeri dapat menghemat biaya pembelian.
  2. Pelemahan Mata Uang Lokal: Sebaliknya, jika mata uang lokal melemah, bisnis UMKM yang mengimpor barang mungkin harus menghadapi biaya yang lebih tinggi.

Contoh: Jika mata uang lokal menguat terhadap dolar AS, bisnis UMKM yang mengimpor peralatan elektronik dari Amerika mungkin dapat membeli barang-barang tersebut dengan biaya yang lebih rendah.

***

Contoh ekonomi makro di atas memainkan peran penting dalam bisnis UMKM.

Pemahaman tentang bagaimana pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat pengangguran, kebijakan pemerintah, dan fluktuasi mata uang dapat mempengaruhi operasi bisnis UMKM dapat membantu pemilik bisnis mengambil keputusan yang lebih baik dan menjaga bisnis mereka berjalan dengan lancar.

Dengan berpegang pada prinsip-prinsip contoh ekonomi makro ini, kamu dapat merencanakan strategi bisnis yang lebih efektif dan berkembang dalam pasar yang berubah-ubah.


Jika kamu tertarik untuk mengeksplorasi lebih banyak tips, informasi, dan tren seputar dunia bisnis digital dan e-commerce, jangan lupa untuk mengunjungi Desty Media. Follow juga media sosial desty di Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter.

Ryan Achadiat
Ryan Achadiathttps://desty.page/ryanachadiat/
Memulai karier di dunia konten sebagai wartawan, Ryan banting setir ke dunia konten digital sejak 10 tahun lalu. Sekarang ia fokus mengembangkan konten untuk Desty.
ARTIKEL TERKAIT

TERBARU

Artikel Lainnya

lainnya Dari Penulis