Dalam dunia bisnis, manajemen persediaan adalah hal yang sangat penting.
FIFO adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam manajemen persediaan.
Artikel ini akan membahas pengertian FIFO, bagaimana cara kerjanya, dan perbedaannya dengan LIFO.
Mari kita mulai!
Daftar Isi
Pengertian FIFO (First-In, First-Out)
Apa Itu FIFO?
FIFO adalah singkatan dari “First-In, First-Out,” yang berarti barang atau barang yang pertama kali masuk ke dalam persediaan akan menjadi yang pertama kali keluar atau digunakan.
Dalam konteks manajemen persediaan, FIFO adalah metode yang digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan alokasi biaya.
Bagaimana Cara Kerja FIFO?
Pahami konsep FIFO dengan contoh sederhana.
Bayangkan kamu memiliki toko roti dan kamu membeli 100 roti pertama kali seharga Rp1.000 per roti, kemudian kamu membeli 100 roti lagi seharga Rp1.200 per roti.
Kemudian, ketika seorang pelanggan membeli 50 roti, menurut metode FIFO, roti yang akan dijual adalah dari stok pertama, yaitu yang harganya Rp 1.000 per roti.
Dengan menggunakan metode FIFO, nilai persediaan dihitung dengan mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali masuk adalah yang pertama kali keluar, sehingga biaya yang pertama kali dikeluarkan juga yang pertama kali diatribusikan ke produk yang dijual.
Perbedaan Antara FIFO dan LIFO
Saat membahas FIFO, penting juga untuk memahami perbedaannya dengan metode LIFO (Last-In, First-Out).
LIFO (Last-In, First-Out)
LIFO adalah kebalikan dari FIFO.
Dalam metode LIFO, barang atau produk yang terakhir kali masuk ke dalam persediaan adalah yang pertama kali digunakan atau dijual.
Dalam contoh roti sebelumnya, jika kamu menggunakan metode LIFO, roti yang dijual akan berasal dari stok yang terakhir kali masuk, yaitu yang harganya Rp 1.200 per roti.
Perbedaan Utama Antara FIFO dan LIFO
Perbedaan utama antara FIFO dan LIFO adalah dalam urutan alokasi biaya.
FIFO mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali masuk adalah yang pertama kali keluar, sedangkan LIFO mengasumsikan sebaliknya.
Ini dapat memiliki dampak signifikan pada perhitungan nilai persediaan dan laba bersih perusahaan.
Keuntungan dan Kerugian FIFO
Keuntungan Menggunakan FIFO
- Relevansi Biaya: FIFO mencerminkan lebih baik biaya aktual yang terkait dengan produk yang dijual, terutama dalam situasi inflasi di mana harga barang cenderung naik.
- Pajak yang Lebih Rendah: Penggunaan FIFO dapat menghasilkan laba bersih yang lebih rendah dan pajak yang lebih rendah pada awal tahun fiskal.
Kerugian Menggunakan FIFO
- Nilai Persediaan yang Tidak Akurat: Dalam situasi inflasi, FIFO dapat menghasilkan nilai persediaan yang lebih rendah daripada nilai pasar aktual, yang dapat membuat laporan keuangan tidak akurat.
- Pajak yang Lebih Tinggi di Masa Depan: Meskipun dapat mengurangi pajak awal tahun fiskal, FIFO dapat mengakibatkan pajak yang lebih tinggi di masa depan ketika biaya barang yang lebih tinggi digunakan.
Kapan Harus Menggunakan FIFO?
Penggunaan FIFO atau metode alokasi biaya lainnya harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan dan tujuan perusahaan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan menggunakan FIFO meliputi:
- Tren Harga: Jika harga barang atau produk yang kamu jual cenderung meningkat seiring waktu (inflasi), FIFO mungkin lebih sesuai untuk menghindari penilaian persediaan yang rendah.
- Kepatuhan Regulasi: Beberapa negara atau industri mungkin memiliki persyaratan regulasi tertentu tentang metode alokasi biaya yang harus digunakan.
- Tujuan Pajak: Jika perusahaan ingin mengurangi beban pajak awal tahun fiskal, FIFO dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
- Tujuan Manajemen: Keputusan akhir seharusnya juga sesuai dengan tujuan manajemen dan bagaimana metode alokasi biaya tersebut memengaruhi laporan keuangan dan laba bersih.
FIFO adalah Salah Satu Cara dalam Manajemen Stok
First-In, First-Out atau FIFO adalah metode alokasi biaya yang penting dalam manajemen persediaan.
Ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali masuk adalah yang pertama kali keluar, dan metode ini memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.
Pilihan antara FIFO dan metode alokasi biaya lainnya harus dipertimbangkan dengan hati-hati berdasarkan situasi bisnis dan tujuan perusahaan.
Jangan lupa untuk menjelajahi artikel-artikel lainnya tentang e-commerce dan bisnis digital di situs Media Desty. Follow juga media sosial desty di Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter.