Joint Venture Adalah: Arti, Dasar Hukum, dan Contoh Perusahaan

Dalam dunia bisnis, kita sering mendengar istilah “joint venture.” Apa sebenarnya yang dimaksud dengan joint venture, dan mengapa ini menjadi strategi bisnis yang cukup umum? 

Artikel ini akan menjelaskan pengertian joint venture, dasar hukumnya, serta memberikan beberapa contoh perusahaan yang sukses dalam menjalankan kerjasama jenis ini. Yuk, simak terus!

Baca Juga: Engagement Adalah: Arti, Kenapa Penting, hingga Cara Meningkatkannya

Joint Venture Adalah…

joint venture adalah

Joint venture adalah bentuk kemitraan bisnis di mana dua atau lebih perusahaan bekerjasama untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. 

Dalam joint venture, setiap perusahaan tetap berdiri sendiri dan memiliki kepentingan finansial dalam usaha bersama tersebut. 

Ini berbeda dengan penggabungan (merger), di mana dua perusahaan bergabung menjadi satu entitas baru.

Joint venture dapat terbentuk untuk berbagai tujuan, seperti pengembangan produk baru, ekspansi ke pasar baru, atau berbagi risiko dalam proyek besar. 

Adapun tujuan joint venture adalah adalah untuk saling menguntungkan, dan setiap perusahaan biasanya membawa sumber daya, keahlian, atau aset yang berbeda ke dalam kerjasama.

Manfaat Joint Venture Adalah…

joint venture adalah

Joint venture adalah strategi bisnis yang dapat memberikan berbagai manfaat kepada perusahaan yang terlibat. 

Dalam kerjasama ini, dua atau lebih entitas berkomitmen untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Berikut manfaat joint venture adalah:

1. Menggabungkan Sumber Daya

Salah satu manfaat utama dari joint venture adalah penggabungan sumber daya. Dalam situasi ini, setiap perusahaan yang berpartisipasi dalam joint venture membawa aset, modal, teknologi, atau pengetahuan yang berbeda ke meja. 

Gabungan sumber daya ini memungkinkan entitas bisnis untuk mengakses lebih banyak sumber daya dan keahlian yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan bersama. 

Ini sering kali memungkinkan bisnis untuk dengan efisien menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing dalam industri.

2. Menghemat Biaya

Menghemat biaya adalah manfaat lain yang diperoleh dari joint venture. Dalam kerjasama ini, pengeluaran bersama, seperti biaya operasional, pemasaran, riset, dan pengembangan produk, dibagi di antara mitra bisnis. 

Hal ini mengurangi beban keuangan pada setiap entitas bisnis yang terlibat. Misalnya, biaya riset dan pengembangan yang mahal dapat dibagi, membuat inovasi lebih terjangkau. 

Dengan berbagi biaya, entitas bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka.

3. Menggabungkan Keahlian

Salah satu manfaat yang sering terabaikan adalah penggabungan keahlian. Ketika dua perusahaan dengan fokus dan kompetensi yang berbeda bergabung, ini dapat menghasilkan sinergi yang menguntungkan. 

Gabungan ide, pengalaman, dan keahlian membawa keberagaman ke dalam joint venture. Ini dapat meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan bisnis. 

Hasilnya adalah bisnis joint venture yang lebih unggul dan berkualitas karena kehadiran ide dan keahlian yang beragam.

Dasar Hukum Joint Venture Adalah…

joint venture adalah

Dasar hukum untuk membentuk sebuah joint venture dapat berbeda-beda tergantung pada yurisdiksi dan negara di mana perusahaan tersebut beroperasi. 

Namun, biasanya, pembentukan joint venture melibatkan perjanjian tertulis yang menjelaskan aspek-aspek kunci.

Berikut dasar hukum joint venture adalah:

  • Pasal 1 ayat 3 UU 25/2007 menjelaskan bahwa joint venture merujuk pada tindakan penanaman modal yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia, entah berasal dari dalam negeri atau dari luar negeri, dengan tujuan menjalankan kegiatan bisnis.
  • Pasal 77 UU Cipta Kerja memberi penjelasan mengenai fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk mendukung penanaman modal dengan tujuan untuk memperluas usaha.
  • Pasal 2 PP 20/1994 mengindikasikan bahwa penanaman modal asing dapat diterapkan dalam dua bentuk, yaitu pertama, melalui kolaborasi antara modal asing dengan kepemilikan warga negara atau badan hukum Indonesia, dan kedua, dengan cara penanaman modal langsung yang seluruh dana yang digunakan berasal dari luar negeri.

Contoh Perusahaan dengan Joint Venture

joint venture adalah

Ada banyak perusahaan terkenal yang telah sukses menjalankan joint venture sebagai bagian dari strategi bisnis mereka. Berikut contoh perusahaan yang melakukan joint venture adalah:

Pada tahun 2005, PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) didirikan sebagai hasil dari kolaborasi antara PT Nestle Indonesia dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). 

Keberadaan NICI mencerminkan sinergi dari dua perusahaan tersebut dalam menghadirkan produk-produk bumbu masakan berkualitas, termasuk beragam bumbu Indofood dan merek Maggi.

Kemitraan bisnis ini telah berlangsung selama 13 tahun, di mana NICI telah berhasil menyajikan produk-produk bumbu masakan yang memenuhi kebutuhan pasar dengan baik. 

Namun, pada bulan September 2018, PT ICBP dan Nestle memutuskan untuk mengakhiri kerjasama mereka. 

Dalam konteks ini, PT ICBP mengambil langkah untuk mengakuisisi seluruh saham yang dimiliki oleh Nestle di NICI sebanyak 100.000 lembar saham atau setara dengan sekitar 50% kepemilikan saham NICI.

Baca Juga: Baca Juga: E-Commerce Adalah: Arti, Jenis, Keuntungan, hingga Tantangannya

Dengan berbagai alasan dan tujuan, joint venture adalah hal penting dan telah menjadi strategi yang populer di dunia bisnis untuk mengakses pasar baru, mengurangi risiko, dan menggabungkan sumber daya. 

Sebagai pengusaha, penting untuk memahami dengan baik dasar hukum dan implikasi strategi ini jika kamu berencana untuk terlibat dalam joint venture.

Untuk informasi lebih lanjut tentang bisnis dan tren terkini, kamu dapat mengunjungi Media Desty dan mengikuti kami di media sosial di Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter. Selamat berbisnis!

Fachri Rizki
Fachri Rizki
A versatile writer who has 1+ year of experience in writing.
ARTIKEL TERKAIT

TERBARU

Artikel Lainnya

lainnya Dari Penulis